TfOlGpM9GSG6BUziGUz5TpOpGY==

Ziarah Kubur Sangat Baik Untuk Jiwamu

Zarah Kubur Itu Baik untukJiwamu

Sebelum memasuki Ramadhan, umat Islam terbiasamenziarahi makam keluarga. Aktivitas reanainiternyata jugmanfaatbesarbagkesehata


Tangerang//jurnalnasional.id,--Sejak dua pekan sebelum Ramadhan, sejumlah tempat pemakaman di Jakarta dan sekitarnya ramai dikunjungi masyarakat. 

Sebelum memasuki Ramadhan, Umat Islam terbiasa menziarahi makam keluarga. Aktivitas religi dan budaya ini ternyata memiliki manfaat besar bagi kesehatan mental

makam keluarga dan mengirimkan doa-doa untuk arwah mereka. Meski terlihat sepele, menziarahi makam bisa menenangkan jiwa dan memberikan banyak manfaat positif bagi kesehatan mental.

Puncak keramaian di Area pemakaman itu berlangsung pada akhir pekan lalu, Sabtu-Minggu, 22-23 Februari 2025. Ini adalah akhir pekan terakhir sebelum datangnya Ramadhan 1446 Hijriah yang sesuai almanak diperkirakan akan dimulai Sabtu (1/3/2025). Ramainya orang berziarah kubur itu biasanya akan terulang saat hari raya Idul Fitri tiba.

Meski demikian, puncak waktu ziarah kubur sebelum Ramadhan di sejumlah daerah diperkirakan akan berlangsung pada Kamis-Jumat, 27-28 Februari 2025. Terlebih dalam keyakinan Islam, Jumat diyakini sebagai hari baik untuk mengunjungi makam. Namun, apa pun pilihan hari menziarahi makam, tradisi ini masih bermakna penting bagi masyarakat.

Ziarah kubur telah menjadi tradisi masyarakat Indonesia. Tradisi ini, menurut Fatah Hidayat. S.Sos, salah satu pimpinan  redaksi surat kabar di Tangerang Raya, telah berkembang menjadi fenomena religi dan juga fenomena budaya.

”Dalam Islam, ziarah kubur sangat dianjurkan. Tidak hanya untuk mengingatkan pada kematian, tetapi juga sebagai upaya ’terhubung kembali’ secara spiritual dengan anggota keluarga yang sudah mendahului kita,” katanya.

Keterhubungan kembali itu terjadi karena dalam keyakinan Islam, mereka yang telah meninggal tetap berada dalam kuasa dan kasih sayang Tuhan. Keterhubungan yang mendalam itu bisa membuat mereka yang masih hidup mendapatkan kembali semangat batin untuk terus menjalani hidup serta meneruskan dan mewariskan nilai-nilai kehidupan yang pernah diajarkan oleh orang yang sudah meninggal.

”Jika yang diziarahi adalah makam ulama, pejuang, atau syuhada, keterhubungan itu bisa memberikan energi positif untuk meneladani dan meneruskan perjuangan, keberanian, serta menjaga kekuatan moral yang diwariskan,” ucap Fattah

Sebagai fenomena budaya, ziarah kubur merupakan manifestasi dari kearifan lokal. Masyarakat Jawa mengenal tradisi ini dengan sebutan nyadran atau sadranan yang umumnya dilakukan secara bersama-sama dalam satu desa walau kini istilah ini juga digunakan secara umum untuk menyebut ziarah makam. (Redaksi)

Komentar0

Type above and press Enter to search.